Senin, 17 September 2012

Sepeda Motor Injeksi Kencang dan Irit :Zupiter Z1

Add Logo Yamaha SEO Competition
Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1

 Setelah Sukses dengan MIO J, yamaha membuat inovasi baru dengan semboyan Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1, kali ini Yamaha Telah merilis Motor bebek Injeksi pada seri motor Jupiter Z1, dan ini untuk yang pertama kalinya motor jupiter menggunakan tenologi injeksi, sebuah terobosan baru yang menurut saya sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen saat ini, dan juga lingkungan sekitar, karena dengan teknologi injeksi maka pengapian akan banyak menghemat bahan bakar dan secara tidak langsung juga akan ramah lingkungan.
Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1
Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1

Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 memang sudah melewati beberapa tahapan pengujian sehingga terealisasikan dan sudah diproduksi secara masal dan sudah masuk pasar, rekomendasi pada pengguna motor untuk memilih Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 ini, hemmm kenapa begitu? "karena ada banyak sekali kelebihan yang bisa kita dapat dengan Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 ini"

adapun beberapa kelebihan pada mesin jupiter Z1 ini adalah pada adopsi teknologi mesin balap, jadi bagi mereka yang suka balap ini sangat rekomendasi banget, dengan teknologi balap membuat performance-nya meningkat 20 persen karena mengadopsi teknologi motor balap YZ Crankshaft Technology, Low Friction Technology dan Forged Piston. YZ Crankshaft Technology meningkatkan akselerasi dan torsi, sudah digunakan di motor trail Yamaha YZ450F. All New Jupiter Z1 yang diluncurkan Yamaha kian sempurna dengan Low Friction Technology yang memperkecil hambatan tenaga akibat gesekan sehingga tenaga mesin menjadi lebih optimal. Forged Piston yang memiliki daya tahan tinggi dan ringan sehingga mampu menyalurkan tenaga mesin yang besar serta menjadikan motor lebih mudah berakselerasi, memang keren Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 ini.

Selain itu juga Mesin baru All New Jupiter Z1 juga didukung teknologi Fuel Injection yang membentuk high performance karena akselerasi yang lebih responsif dan pastinya makin canggih buat balapan, jadi jangan kuatir dengan ketangguhan dan performa tarikan dari Jupiter Z1 ini, karena dengan teknologi Fuel Injection maka motor menjadi lebih kencang dan mantap.

Jadi kelebihannya memang pada teknologi Fuel Injection ini sangat terasa banget saat melakukan tarikan pada start awal, mungkin ini karena diadopsinya mesin balap pada jupiter Z1 ini, nah untuk urusan mesin pada All New Jupiter Z1 ini di menggunakan mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin udara dan berkapasitas 113,7 cc. Mesinnya mampu menghasilkan tenaga hingga 10,06 PS di putaran 7.750 rpm dengan torsi puncak mencapai 9,9 Nm di 6.500 rpm, jadi kalau untuk jangka tempuh yang pendek dia lebih girang untuk tarikannya, misalnya kita tarikan pada KM 5, nah disitulah akan terasa banget, dan untuk seterusnya juga akan bagus, karena pada tarika pertama sudah melejit. jadi tidak salah kalau dijuluki dengan Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 karena memang motor yang super fuel.

Pokoknya "yang lain semakin ketinggalan" hehehe. itu diatas untuk urusan mesin ya, nah untuk urusan body dan tampilan, ternyata All New Jupiter Z1 ini memiliki ciri yang unik dan khas banget loh,! bagaimana tidak coba dengan Grafisnya bertemakan gold metal dragon heart (naga emas dari emas yang tengah mencakar). Naga emas metal ini diibaratkan seperti naga robot yang dihidupkan teknologi FI yang canggih dan futuristik, sangat fantastis banget menurut saya, seperti menunggangi kuda besi yang super fower full.

Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1

Berikut ini contoh warna/desain Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1 yang bisa kita pilih, dibawah ini: 

Add Image Yamaha SEO Competition
Sepeda Motor Bebek Injeksi Kencang dan Irit Jupiter Z1
Itu adalah contoh untuk warna Putih, dan itu adalah favorit saya juga hehehe... selai putih ada pilihan lain, yaitu biru, hijau, hitam dan merah, tinggal selera saja untuk memilihnya, kalau saya memang sudah sua dengan warna putihnya itu, warna lainnya juga tidak kalah bagusnya, semuanya sangat bagus desainnya menurut saya sebagai konsumen. untuk lebih lengkapnya kamu bisa lihat di situsnya Yamaha motor indonesia http://www.yamaha-motor.co.id 

Oiya kamu harus lihat video demonya All New Jupiter Z1 ini:


nah untuk informasi lebih lengkapnya bisa dilihat di website resminya yamaha motor indonesia, berikut alamatnya yang asli : http://www.yamaha-motor.co.id

Selasa, 22 Mei 2012

LG-1 MK II 105mm : Howitzer Artileri Medan Korps Marinir TNI AL


LG-1 MK II Korps Marinir TNI AL
Di sekitar tahun 2003, Pemerintah Indonesia pernah menerapkan status Darurat Militer di Nanggroe Aceh Darusssalam (NAD). Diantara sekian operasi tempur yang difokuskan untuk menghancurkan basis GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Tanah Rencong, salah satunya dilakukan lewat operasi pendaratan amfibi oleh Batalyon Tim Pendarat 1 Korps Marinir TNI AL asal Surabaya.
Operasi pendaratan Korps Marinir di pantai Samalanga, Bireun – NAD, terbilang sukses dengan menerjuknkan unsur BTP (Batalyon Tim Pendarat), lengkap dengan unsur infantri dan kavaleri. Tak itu saja, untuk menerobos basis GAM, kekuatan pemukul infantri marinir juga didukung oleh satuan artileri medan. Dalam sebuah tayangan di Televisi kala itu, ada yang cukup unik di mata penulis, yakni tampilnya sosok meriam jenis baru, tak lain adalah LG-1 MK II Howitzer kaliber 105mm. Dalam operasi pendaratan di pantai Samalanga, setidaknya ada 6 pucuk LG-1 MK II yang dibawa Korps Marinir.
Menurut sumber dari Janes Defence, LG-1 MK II sudah mulai memperkuat Batalyon Artileri Howitser pada Resimen Artileri Korps Marinir pada awal 1994. Jumlah meriam LG-1 MK II yang kini memperkuat Korps Marinir ada 20 pucuk, dan ditempatkan pada Batalyon Howitser 1 – Resimen Artileri 1 (Surabaya – Jawa Timurr) dan Batalyon Howitser 2 – Resimen Artileri 2 (Cilandak – Jakarta Selatan).
LG-1 MK II dalam sebuah latihan penembakkan
Dilihat dari klasifikasi kaliber dan bobotnya, LG-1 MK II termasuk meriam ringan yang mempunyai daya hancur cukup besar. Meriam ini awalnya dirancang dan diproduksi oleh GIAT Industrie, manukfaktur alutsista dari Perancis, dan sekarang sudah beralih kepemilikannya oleh Nexter System. LG-1 terbilang meriam jenis anyar di pangsa senjata, karena prototipe-nya baru selesai pada tahun 1987. Awalnya LG-1 hadir atas kebutuhan pasukan pemukul reaksi cepat Perancis yang menginginkan meriam artiler medan ringan dengan mobiltas tinggi. Sebagai kompetitor sekelas kala itu ada meriam L118 / L119 buatan Royal Ordnance Nottingham Inggris yang telah dipergunakan sedikitnya di 14 negara selain Inggris.
Tapi lewat kompetisi yang ketat, LG-1 mampu menembus pasar ekspor, dan selain digunakan oleh militer Perancis dan Indonesia, kini LG-1 sudah digunakan oleh militer Belgia, Kolombia, Thailand,dan Kanada. Selain mobilitas yang tinggi, apa saja yang menjadi unggulan dari LG-1? Meriam LG-1, khususnya di varian Mk II dirancang sebagai meriam ringan yang dapat dipindahkan baik dengan cara ditarik maupun memakai bantuan Heli seperti misalnya Bell 412 dan Super Puma. Saat pemindahan laras senjata ini dapat dilipat kebelakang berhimpin dengan kedua buah kaki panjang yang diringkas sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan tempat sangkutan rantai tarik yang dihubungkan dengan kendaraan penarik bila pemindahannya lewat jalan darat.Dalam gelar tempur oleh Korps Marinir TNI AL, umumnya LG-1 ditarik oleh truk Unimog, sedangkan untuk pemindahan meriam dari LST (landing ship tank)/LPD (landing platform dock) bisa dilakukan lewat KAPA (kendaraan amfibi pengangkut artileri), seperti tipe KAPA K-61 dan PTS-10.
Truk Unimog dengan menggandeng LG-1 MK II tampak masuk ke dalam LPD
LG-1 MK II nampak bersebelahan dengan KAPA K-61
LG-1 MK II terdiri dari komponen laras sepanjang 3,17 meter seberat 100 Kg dengan arah putaran kekanan yang mampu menembakan 12 butir peluru dalam tiap menitnya. Meriam ini bisa menghantam sasaran dalam jarak antara 11,5 kilometer dengan memakai proyektil baku jenis HE(high explosive) M1. Jika memakai proyektil baku jenis Giat HE BB, senjata ini bisa menghantam sasaran sejauh 19,5 kilometer. Sedangkan untuk jarak tembak minimum yakni 1,4 kilometer. Waktu yang dibutuhkan ke-7 awaknya guna menyiapkan senjata ini dalam kondisi siap tembak hanyalah 30 detik.
Secara lebih dalam LG-1 MK II mempunyai panjang meriam dengan laras, 6,95 m dan tanpa laras 5,32 m, lebar meriam 1,96 m, berat 1.520 kg, sudut elevasi maksimal 1.270 MIL dan minimal 84 MIL, sudut defleksi kanan 320 MIL dan kiri 330 MIL. Dalam setiap misi tempur, bekal amunisi pokok yang disiapkan mencakup (BB 36 butir, HE 36 butir, Asap 12 butir dan cahaya 12 butir).
Sebagaimana pola penggunaan meriam pada umumnya, usia laras ditentukan berdasarkan berapa kali tembakan yang dilakukan, dan batas masa pakai laras LG-1 mencapai 7300 kali tembakan. Agar akuransi penembakan dapat dijaga, maka juru bidik meriam menggunakan teropong bidik yang berada 0,9 meter dari landas tumpu suku cadang pemicu tembakan. Dengan sudut dongak tertinggi larasnya ialah sekitar 70 derajat, senjata ini dapat menghantam sasaran yang berada lebih rendah kedudukanya karena laras dapat ditundukan hingga mencapai sudut tunduk 3 derajat terhadap posisi rebah penuhnya.
PTS-10, salah satu ranpur amfibi yang bisa menggotong LG-1
LG-1 MK II tengah digunakan di Afganistan untuk menghantam posisi Taliban
Meriam LG-1 Mk II, yang merupakan senjata teringan dikelasnya, memiliki kelebihan dalam mutu dan kinerja penembakan laras yang lebih baik dibandingkan jenis Mk I (autofret-taged), yang memungkinkan laras dapat menembakan proyektil dengan tekanan lebih besar. Sistem ini membuat tenaga tolak baliknya dapat diredam sekecil mungkin dan secara tidak langsung berpengaruh pada kemudahan perawatannya. Korps Marinir TNI-AL pengguna pertama untuk versi ekspor MK II.
Untuk mempermudah mobilitas, laras LG-1 dapat diputar sehingga meringkas dimensi saat akan dipindahkan
LG-1 MK II milik Angkatan Darat Singapura
Sebagai perbandingan, bila Indonesia kini dibekali meriam LG-1 MK II, maka negeri jiran kita, Singapura, justru punya jumlah pucuk yang lebih banyak, yakni 37 pucuk LG-1 MK II untuk melengkapi dua batalyon artileri medan di negara pula tersebut. Meski terbilang senjata ‘baru,’ LG-1 sudah masuk kategori battle proven, meriam yang sudah diproduksi 130 pucuk ini setidaknya pernah digunakan militer Perancis dalam misi di Bosnia dan Afganistan. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi LG-1 MK II 105mm
Tipe : Howitzer
Berat : 1.520 Kg
Panjang laras :3,17 meter
Awak : 5-7
Kaliber : 105mm/30
Waktu penembakan : 12 amunisi per menit
Jangkauan max : 19,5 kilometer

Jumat, 18 Mei 2012

Manusia Setengah Dewa

Saya itu tidak pernah suka basket. Namun ada satu pemain bola basket yang membuat saya terperangah. Orang itu mampu “memaksa” saya untuk mengatakan bahwa olahraga basket sungguh menarik dan enak ditonton. Dia adalah Michael Jordan.

Setiap cabang olahraga pasti mempunyai tokoh icon. Sepakbola selalu identik dengan Pele dan Maradona. Golf mempunyai Tiger Word. Bulu Tangkis ada Rudy Hartono. Motor GP ada Valentino Rossi. Tinju punya Cassius Clay atau Muhammad Ali. Untuk bola basket, saya bisa mengatakan bahwa Michael Jordan adalah sang legenda.

Michael Jordan adalah pribadi yang sangat unik. Meskipun postur tubuhnya tidak terlalu tinggi dan kekar sebagaimana lazimnya para jagoan NBA, kemampuannya di lapangan sudah tidak lagi diragukan. Berbagai atraksi menarik disuguhkan saat bertanding. Ia bahkan disebut-sebut bukan lagi sebagai seorang atlet, melainkan sudah menjadi aktor film yang mengundang decak kagum penontonnya.

Dunia basket sempat terhenyak ketika pada tahun 1993 secara mendadak Michael Jordan mengundurkan diri dari cabang olahraga yang sudah membesarkan namanya itu. Padahal saat itu ia sedang berada di puncak karirnya. Banyak orang merasa kehilangan. Bagi saya sendiri, basket seperti kehilangan daya magisnya. "Saya mundur karena sudah tidak mempunyai motivasi lagi,” begitu kata Jordan waktu itu.

Michael Jordan tengah merasakan kehampaan. Semuanya sudah ia raih. Gelar NBA, medali emas Olimpiade Barcelona, ketenaran, kekayaan, …. Mau apa lagi? Ia merasa bahwa sudah tidak perlu membuktikan apa-apa lagi kepada siapa pun. Selanjutnya, Michael Jordan dikabarkan menekuni cabang olahraga baseball. Sayang, ia tidak meraih kesuksesan di sana.

Banyak komentar yang meminta Michael Jordan untuk kembali ke dunia basket. Tokh usianya dirasa belum terlalu tua untuk kembali berlaga di NBA. Dan, hal itu akhirnya diwujudkan oleh Michael dengan bergabung lagi ke tim Chicago Bulls pada tahun 1995. "Saya mundur karena merasa sudah tak ada tantangan lagi. Dan saya kembali lagi karena saya merasa kini ada tantangan baru," sebut Jordan dalam sebuah wawancara. Banyak orang berpendapat bahwa tantangan baru yang dimaksud adalah munculnya seorang bintang basket baru dari LA Lakers. Ia dalah Kobe Bryant.

Sosok Jordan memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa awal kuliah. Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk tim utama, dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia terus berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi pilihan utama. "Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya belum mencoba," sebut Jordan mengungkap rahasia suksesnya.

Kini, nama Jordan sangat lekat sebagai ikon NBA. Tak urung, legenda basket lain seperti Larry Bird pun hingga sampai mengomentari, "Dewa menyamar sebagai Michael Jordan." Prestasi fenomenalnya membuat ia sering diundang untuk menyemangati banyak orang dalam berbagai bidang. "Saya sudah lebih dari 9000 kali gagal melakukan tembakan. Saya sudah hampir 300 kali kalah dalam pertandingan. Setidaknya, 26 kali saya dipercaya untuk menjadi algojo penentu kemenangan dan saya gagal. Saya gagal terus dan terus dalam hidup saya. Dan, justru karena itulah saya sukses," sebut Jordan dalam beberapa kali pidatonya.

Prestasi fenomenal Michael Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan yang patut kita contoh untuk mencapai sukses sebenarnya. 

Michael Jordan bukanlah manusia setengah dewa. Ia juga bukan makhluk surgawi yang tiba-tiba jatuh dari langit. Ia hanya manusia biasa yang mau bekerja keras.

Note: 
Setelah Michael Jordan benar-benar pensiun, saya kembali tidak menyukai bola basket. Bagi saya hanya ada satu Michael Jordan, tidak ada yang lain …

APAKAH INDONESIA BERNYALI?



Sabtu, 28 Maret 1981, pesawat Garuda Indonesia GA 206 tinggal landas meninggalkan Bandara Talang Betutu, Palembang menuju Medan. Penerbangan Woyla DC 9 tersebut membawa 46 penumpang dengan Captain Herman Rante sebagai pilot. Tiba-tiba Co-pilot Hendhy Juwanto mendengar keributan dari dari arah belakang. Baru saja akan berpaling, seseorang langsung menyeruak ke dalam kokpit sambil berteriak. "Jangan bergerak! Pesawat kami bajak!"

Para pembajak berjumlah lima orang, berbahasa Indonesia dan bersenjatakan pistol, granat dan juga dinamit. Mereka memaksa agar pesawat diarahkan ke Kolombo, Sri Lanka. Permintaan tersebut mustahil dipenuhi oleh pilot karena pesawat tidak membawa bahan bakar yang cukup untuk sampai ke sana. "Terserah! Pokoknya terbangkan sejauh-jauhnya dari Indonesia!" perintah pembajak. Akhirnya pesawat berhasil mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok.

Pembajakan pesawat ini merupakan peristiwa teror pertama berlatarbelakangkan jihad yang mendera republik ini. Tuntutan para pembajak adalah meminta agar Jakarta membebaskan tawanan yang terkait dengan peristiwa Cicendo, komplotan Warman dan Komando Jihad. Di samping itu, para teroris juga meminta uang tebusan sebesar 1,5 juta US. Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, mereka mengancam akan meledakkan pesawat beserta para penumpangnya.

Berita pembajakan tersebut segera diterima Jakarta. Opsi penyelesaian dengan menggunakan pendekatan militer segera disetujui Presiden Suharto. Operasi penyelamatan segera disiapkan dengan cermat di bawah kendali Benny Moerdani dan melibatkan pasukan elit Kopassandha (sekarang Kopasus)dengan Sintong Panjaitan sebagai komandannya.


Manakala mendengar rencana operasi militer rahasia tersebut, Duta Besar Amerika Serikat Edward Masters mencoba melakukan lobi pembatalan karena mengkhawatirkan keselamatan warga Amerika yang ada di dalam pesawat. Namun Letjen Benny meresponnya dengan tegas. Perwira bintang tiga yang jarang tersenyum itu menegaskan, "I am sorry, Sir. But this is entirely an Indonesia problem. It is Indonesian aircraft." Ditegaskan pula bahwa Indonesia berhak menempuh cara apapun untuk meringkus pembajak tanpa izin lebih dulu dari Amerika Serikat. Keren kan?

Pasukan elit tersebut segera diberangkatkan ke Bangkok. Setelah kulonuwun terlebih dahulu terhadap Pemerintah Thailand, maka pada tanggal 31 Maret 1981 pukul dini hari, operasi militer segera dilaksanakan. Secara mengejutkan, Letjen Benny Moerdani juga terlibat langsung di lapangan dalam baku tembak di dalam pesawat. Jenderal yang satu ini memang terkenal suka nyrempet-nyrempet bahaya.

Misi penyelamatan itu sukses besar. Tiga orang pembajak berhasil dibunuh sementara dua orang yang lain luka parah. Sementara itu, seorang anggota Kopassandha yaitu Achmad Kirang dan Kapten Pilot Herman Rante juga menjadi korban. Namun yang lebih penting seluruh penumpang berhasil diselamatkan.

Kisah di atas hanya masa lalu ........

Kapal MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia pada tanggal 16 Maret 2011, sekitar 320 mil (512 kilometer)di timur laut Pulau Socotra, Semenanjung Somalia, Afrika. Kapal berbendera Indonesia milik PT Samudera Indonesia (Tbk) itu dalam perjalanan ke Rotterdam, Belanda, dan mengangkut feronikel milik PT Aneka Tambang.

De javu? Bisa jadi. Jika Presiden Suharto saja yang oleh sebagian orang dianggap lalim berani mengambil keputusan yang berani, Presiden SBY dengan latar belakang militer yang disandangnya patut mencoba cara serupa. Memang kondisinya sangat berbeda. Peristiwa Pembajakan Woyla berada di pelupuk mata sehingga relatif gampang ditangani daripada pembajakan MV Sinar Kudus yang terjadi di Laut Arab sana. Namun amanat untuk melindungi segenap bangsa Indonesia seperti yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 tetaplah menjadi harga mati.

Selama ini Pemerintah SBY, diakui atau tidak, telah terbukti lalai dalam melindungi warganya. Keselamatan TKI yang bekerja di luar negeri maupun peristiwa sektarian macam kasus Ahmadiyah dan HKBP telah menjadi catatan buruk bagi Presiden yang dipilih oleh 60% rakyat Indonesia tersebut. Untuk kasus Pembajakan MV Sinar Kudus, Pemerintah tidak boleh lamban atau pun lalai lagi. Apapun caranya, apapun resikonya dua puluh orang ABK tersebut harus kembali ke tanah air dengan selamat.

Cara militer atau diplomasi ....? Semua cara patut ditempuh. Namun bila operasi militer tidak dapat dihindari, bangsa ini harus punya keberanian untuk melakukannya. Angakatan perang Korea Selatan terbukti mampu melakukan operasi militer secara apik dalam menghadapi para perompak itu. Tetangga kita, Malaysia, juga tidak segan-segan menggebuk para bajak laut itu saat kapalnya dibajak di wilayah perairan yang sama. Bukan bermaksud untuk memanas-manasi, namun dengan kemampuan yang dipunyai militer Indonesia, saya percaya angkatan bersenjata kita mampu melakukannya. Harus diingat, militer kita tidak digaji hanya untuk latihan saja. Kini saatnya bagi mereka untuk unjuk gigi sambil menunjukkan harga diri bangsa yang sudah tercabik-cabik selama ini.

Anoa : Panser Amfibi “made in Indonesia”


Anoa APC yang akan dikirim ke Lebanon
Kalau ada ranpur TNI yang paling banyak disorot tahun ini, itu tak lain adalah Anoa. Panser dari jenis APS (angkut personel sedang)-3, atau bisa disebut APC (armoured personnel carrier). Alasanya, pertama Anoa adalah panser besutan lokal (PT. Pindad) yang dirancang dengan bodi Monocoque Armoured, desainnya bisa dibilang mencontoh panser TNI AD sebelumnya, yakni VAB buatan Perancis. Bahkan Anoa berpenggerak roda 6×6. Alasan kedua, Anoa adalah panser dengan kualifikasi amfibi pertama yang dibuat di dalam negeri.
Dan, tak kalah penting, Anoa mendapat pengakuan internasional, ini dibuktikan dengan minat dari Oman, Malaysia, Nepal, dan Bangladesh untuk membeli Anoa. Boleh dibilang, Anoa adalah flagship kavaleri Indonesia, apalagi Anoa telah dilbatkan dalam satuan batalion mekanis Kontingen Garuda di Lebanon. Informasi terakhir, 13 unit Anoa telah dikirim ke Lebanon untuk memperkuat Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL.
Anoa juga dibuat versi 4x4 untuk Polri
Presiden SBY saat mencoba Anoa, tampak dibelakang SBY berupa anjungan juru tembak. Hal yang membedakan dengan panser VAB
Selain alasan-alasan diatas, Anoa kerap menarik perhatian warga, khususnya di Jakarta, sebab beberapa unit Anoa digadang sebagai ranpur Paspampres. Tak jarang Anoa terlihat “nongkrong” ibarat hiasan tanpa persenjataan di area kediaman Presiden dan Wakil Presiden.
Dari segi desain, panser ini rasanya memang “menyadur ” desain panser VAB besutan GIAT Perancis. Tapi Anoa dihadirkan dengan penyempurnaan, selain suspensi yang lebih baik, Anoa mempunyai kubah tempat penembak depan yang terpisah. Bandingkan pada VAB, kubah penembak SMB (senapan mesin berat) tepat berada di samping pengemudi, tentu posisi ini kurang ergonomis bagi penembak. Untuk itulah pada Anoa dilakukan penyempurnaan. Alhasil ukuran Anoa lebih panjang sedikit ketimbang VAB.
Tampilan ruang kabin personel di panser Anoa
Masih ada perbedaan lain, bila VAB menggunakan kemudi sebelah kiri (standar Eropa), maka Anoa mengadopsi letak kemudi di kanan (standar Indonesia). Nah, untuk yang lain-lainnya bisa dibilang Anoa dan VAB ibarat pinang dibelah dua. Contohnya Anoa menggunakan tipe mesin yang sama dengan VAB, yakni Renault MIDR 062045 inline 6 cylinder turbo-charged diesel. Tentu untuk urusan dapur pacu masih harus di impor dari Perancis. Begitu pula dengan suspensi yang menggunakan Independent suspension, torsion bar masih di impor. Dengan sistem penggerak enam roda simetris, Anoa mampu bergerak lincah di berbagai medan. Termasuk di kemiringan 31 derajat.
Aksi Anoa dalam mengatasi halang rintang
Anoa dilengkapi dua buah propeler untuk berenang
Pada Agustus 2008, Pindad mendapat order 150 unit Anoa dari Departemen Pertahanan. Hingga produksi ke 30, plat baja Anoa masih impor, selanjutnya plat baja akan dipasok oleh PT. Krakatau Steel. Mengenai performa plat baja, performanya mampu mehanan hantaman peluru kaliber 5,56 dan 7,62 mm. Anoa dilapisi dengan baja khusus yang telah memenuhi standar level III NATO.
Untuk persenjataan, ada dua pilihan yang ditawarkan, yakni pelontar granat AGL 40 atau SMB 12,7 mm. Untuk menghindar dari sergapan lawan, Anoa juga dibekali pelontar granat asap 2 x3 66 mm. Sejak diperkenalkan pertama kali pada Hari ulang Tahun TNI ke-61 di Cilangkap – Jakarta (5/10/2006). Anoa telah dikembangkan dalam beberapa varian, seperti versi ambulance, komando, logistik, armoured recovery, surveillance, dan versi pelontar mortir.
Anoa 6x6 versi kanon 90 mm
Tampilan belakang Anoa versi kanon 90 mm
Bahkan panser amfibi ini lebih hebat lagi berhasil dikembangkan ke versi kanon. Untuk versi kanon, desainnya lumayan sangar dengan mengadopsi kanon tipe Cockerill 90 mm Mk III, serupa dengan yang digunakan pada tank Scorpion 90. Tapi sayang, belum ada pesanan mengalir untuk Anoa versi kanon. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi Anoa APC
Pabrik : PT. Pindad
Berat Tempur : 14 ton
Panjang : 6 meter
Lebar : 2,5 meter
Tinggi : 2,9 meter
Kru : 3 + 10 personel
Senjata Utama : SMB 12,7 mm atau pelontar granat AGL 40 mm
Mesin : Renault MIDR 062045 inline 6 cylinder turbo-charged diesel
Transmisi : Automatic, ZF S6HP502, 6 forward, 1 reverse
Suspensi : Independent suspension, torsion bar
Kapasitas BBM : 200 liter
Jarak Tempuh : 600 Km
Kecepatan Max : 90 Km/jam ; 2,2 meter / detik di air

BMP-3F : Tank Amfibi “Kelas Berat” TNI-AL


Yang ditunggu akhirnya datang juga, ranpur (kendaraan tempur) BMP-3F milik korps Marinir akhirnya tiba di Tanah Air pada 27 November lalu di Surabaya. Jumlahnya memang tak banyak, hanya 17 unit, tapi inilah jenis tank paling modern dan tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini, dilihat dari kelengkapan persenjataan yang dibawa. Menurut rencana awal, dengan anggaran US$ 50 juta, Korps Marinir bakal mendapatkan 20 unit tank, tapi karena terjadi kenaikan harga per unit, akhirnya jumlah BMP-3F yang bisa diboyong ke Tanah Air berjumlah 17 unit saja.
Secara teori, BMP-3F masuk dalam kelas tank angkut personel, menjadi penerus generasi BMP-2/BVP-2, tapi BMP-3F diramu dengan bekal senjata yang lumayan “heboh” dikelasnya.. Apa yang memmbuat BMP-3F terasa spesial? Dari beberapa varian BMP-3, tipe 3F dirancang dengan kemampuan tambahan untuk bisa berenang dengan lebih baik, yakni mampu menantang ombak laut di level 2, dan bisa beroperasi di laut selama 7 jam. Untuk menunjang kemampuan amfibinya, BMP-3F dapat dilengkapi snorkel.
kominasi 3 senjata dalam single turet
kombinasi 3 senjata dalam single turet memudahkan reaksi dan daya pukul
Senjata andalan BMP-3F adalah kanon kaliber 100 mm. Kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik. Selain itu terdapat platform peluncur rudal kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan langsung melalui laras meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada badan panser. diri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan sebuah sensor gyroscope.
ruang kemudi BMP-3F
Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.
BMP-3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap. Bila dipandang dari segi bobot, BMP-3F kini menduduki kendaraan tempur kavaleri terberat yang yang dimiliki Korps Marinir, bahkan menjadi arsenal ranpur kelas berat nomer satu dibanding beragam jenis tank yang dimiliki TNI-AD. Bila dibanding tank-tank ringan milik TNI-AD, BMP-3F jauh lebih unggul dengan adopsi kanon 100 mm.
Tampilan 3 dimensi BMP-3F
Tampilan belakang BMP-3F saat semua pintu dibuka
Sebagai perbandingan, andalan kavaleri TNI-AD sampai kini masih bertumpu pada kanon 90 mm Cockerill, seperti yang terdapat pada tank Scorpion. BMP-3F mempunyai kecepatan di medan berlumpur 45 km, 70 km di jalan raya, 10 km di air dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km. Sedangkan kemampuan jelajah tank ini adalah 600 km.
Dengan suspensi torsion bar, BMP-3F handal melahap medan off road
BMP-3F Korps Marinir TNI-AL
Tank BMP-3F memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain itu, perawatan dan efisien pemelihanaannya lebih mudah. Selain Indonesia dan Rusia, BMP-3F saat ini juga digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, dan Uni Emirate Arab. Bahkan yang mengejutkan, Korea Selatan yang dikenal pengasup setia teknologi militer dari Amerika Serikat, nyatanya juga memiliki 70 unit BMP-3F. (Haryo Adjie Nogo Seno).
Spesifikasi BMP-3F
Jenis : Infantry fighting vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel
500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm gun/launcher 2A70
30 mm autocannon 2A72
3 x 7,62 mm machine gun
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7

BMP-2 : Tank Amfibi “Sangar” & Battlle Proven


BMP-2 Marinir dalam sebuah defile
Tak banyak alustsista (alat utama sistem senjata) milik TNI yang berkualifikasi ”sangar,” khususnya di segmen kavaleri. Lebih modern mungkin ada, tapi yang benar-benar sangar hanya bisa dihitung dengan jari. Yang dimaksud sangar pada tulisan ini yakni dilihat dari segi desain, persenjataan dan battle proven (terbukti handal dalam medan perang). Dimana kesemua unsur tadi bila digabungkan mampu menciptakan daya getar (deteren) bagi lawan.
Ketimbang alutisista kavaleri buatan barat, seperti tank Scorpion, AMX-10 dan Stormer dipandang kurang punya daya getar ketimbang produk tank dan panser buatan Uni Soviet/Rusia. Pasalnya produk dari barat masih minim ”pengalaman perang” dan berdesain lebih mungil. Terkait kata sangar, Korps Marinir TNI-AL adalah institusi kavaleri yang paling beruntung, Korps Marinir hingga kini punya arsenal sangar (walau sebagian jadoel dan jumlah terbatas) macam tank amfibi PT-76, BTR-50, panser amfibi BTR-80 dan BMP-2
Yang disebut terakhir, BMP-2 adalah tank tipe APC (armored personel carrier) berkualifikasi amfibi. BMP-2 sejatinya bukan produk baru, tank ini dibeli bekas oleh pemerintah RI dari Ukraina dan Slovekia pada tahun 1998 dalam beberapa gelombang pengiriman. Menurut Kerry Plowright dari lembaga riset ADF 2008, disebutkan Indonesia kini mempunyai 40 unit BMP-2.
Tank Sangar Korps Marinir
Apa yang membuat BMP-2 disebut sangar? Tak lain karena desain tank dan persenjataan yang diadopsi. Sebagai sebuah APC, BMP-2 punya bekal senjata utama kanon otomatis 2A42 kaliber 30 mm. Selain manjur menghantam sasaran di darat, kanon 30 mm sangat efektif untuk menghajar sasaran di udara, seperti helikopter dan pesawat berkecepatan rendah. Sebagai gambaran, kanon 30 mm BMP-2 dapat memuntahkan 200 – 300/550 peluru per menit. BMP-2 dapat membawa 340 amunisi High Explosive kaliber 30 mm.
Canggihnya lagi, kanon 30 mm dilengkapi stabililizer sehingga dapat membidik sasaran secara akurat saat melaju dengan kecepatan 35 km per jam. Sudut kubah dapat berputar secara cepat 360 derajat, dan sudut elevasi laras hingga 74 derajat. Semua ini menjadikan BMP-2 handal untuk menghajar sasaran helikopter. Untuk itu Korps Marinir menempatkan tank ini pada resimen artileri pertahahan udara (Arhanud), walau sejatinya BMP-2 lebih pas berada di satuan kavaleri, pasalnya BMP-2 tak punya radar penjejak sasaran udara.
Pintu keluar masuk personel, pintu dapat memuat cadangan air/bahan bakar
Kesan sangar BMP-2 bertambah dengan adanya bekal rudal anti tank AT-5 Spandrel yang ditempatkan pada sisi atas kubah. Sebagai senjata tambahan, ada senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm dengan jumlah amunisi 2000 peluru. Tank angkut personel ini dapat membawa 7 – 8 personel dengan jumlah kru 3 orang.
Rudal anti tank AT-5 Spandrel
Berenang Tanpa Persiapan Rumit
Ketimbang tank-tank amfibi masa lalu, BMP-2 punya kehebatan mampu berenang tanpa persiapan yang rumit. Unik memang, tak ada bekal water jet ataupun baling-baling untuk berenang, tenaga untuk mengarungi air berasal dari putaran arah gerak rantai. Sekilas mirip dengan pola di panser V-150 TNI-AD, yang kemampuan renangnya dihasilkan dari arah gerak roda.
Dengan kemampuan mobilitas yang tinggi, tak pelak BMP-2 amat populer digunakan di banyak negara. Pengalaman tempur tank ini sudah mendunia, mulai dari medan salju hingga padang pasir terbukti mampu dilahap tank ini. BMP-2 mulai digunakan oleh Uni Soviet pada tahun 1982. Beberapa konflik dunia yang melibatkan tank ini antara lain perang di Afghanistan, perang Irak-Iran, perang Teluk tahun 1991, perang saudara di Georgia dan operasi militer Rusia di Chechnya.
BMP-2 Irak yang terkena hantaman kanon dalam perang melawan US Army
Sejak satu dasawarsa hadir di Tanah Air, BMP-2 sudah terjun ke medan konflik, contohnya pengamanan konflik SARA di Maluku dan penumpasan GPK GAM. Tak jarang saat melawan GAM, BMP-2 melakukan bantuan tembakan langsung ke kubu lawan. Di kawasan ASEAN, hanya Vietnam yang memiliki tank jenis ini, jumlahnya cukup besar yakni 600 unit. Beberapa negara sekutu Rusia mendapat kesempatan untuk memprokusi tank ini, seperti India dan Ukuraina. Dengan segala kesangarannya, tak salah bila BMP-2 Marinir bisa disejajarkan dengan APC andalan US Army, M2 Bradley. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi BMP-2
Kru : 3 + 7
Senjata Utama :
Main : 1 x 30mm cannon
Co-axial : 1 x 7.62mm machine gun
Anti-tank : 1 x AT-5 Spandrel Anti-Tank Guided Missile launcher
Berat Tempur : 14,300 kg
Panjang : 6.73 m
Lebar : 3.15 m
Tinggi : 2.45 m
Mesin : 300 hp Type UTD-20 6-cylinder diesel engine
Kecepatan Maksimum : 65 km/h
Kecepatan Maksimum di Air : 7 km/h
Jangkauan : 600 km

Rabu, 16 Mei 2012

Momen Potensial Munculnya Black Flight di Indonesia


Setiap tanggal 9 April dan 5 Oktober, warga Ibukota Jakarta dibuat terkesima dengan defile dan flypass dari pesawat-pesawat tempur TNI AU. Sebagian besar warga Jakarta dibuat kagum atas deru mesin jet tempur yang membelah langit. Yang jadi bintang, tak lain dan tak bukan adalah alutsista nomer wahid milik Republik Indonesia, seperti Sukhoi Su-27/30, F-16 Fighting Falcon, Hawk 109/209, dan F-5E/F Tiger.
Melihat dari kecenderungannya, beberapa hari jelang perhelatan akbar, selalu dilakukan latihan flypass, terbang formasi, bahkan atraksi aerobatik. Saya yang kebetulan tinggal di area Jakarta Selatan, biasanya mulai melihat flypass jet tempur secara intens pada H-7.
Lepas dari flypass dan atraksi aerobatik jet tempur diatas, sebenarnya ada suatu hal yang harus diwaspadai secara seksama, terutama oleh elemen Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). Seperti sudah menjadi rahasia umum, dari segi kuantitas, Indonesia sangat kekurangan jet tempur. Jumlah jet tempur yang ada setiap hari dioperasikan secara terbatas untuk misi patroli, sebagian lagi ada di pangkalan untuk misi perbaikan.
Meski tentunya sudah disiasati, intinya saat hajatan 9 April sebagai hari jadi TNI AU, dan 5 Oktober sebagai HUT TNI, tingkat kesiapan jet tempur (terutama di wilayah perbatasan) menjadi berkurang, pasalnya sebagian ‘ditarik’ ke Jakarta untuk keperluan flypass. Sampai saat ini Kohanudnas memiliki 17 unit radar yang terbagi dalam Kosek (komando sektor). Kosek I yang bermarkas di Halim membawahi 6 radar, Kosek II di Makassar membawahi 5 radar, Kosek III di Medan membawahi 4 radar, dan Kosek IV di Biak membawahi 2 radar. Dalam pelaksanaan operasinya, unsur Kohandunas berintegrasi dan berkoordinasi dengan radar sipil, terutama untuk wilayah-wilayah di Indonesia Timur yang masih minim dari pantauan radar militer.
Momen Emas Terjadinya Black Flight
Dengan berkurangnya jumlah jet tempur di pangkalannya masing-masing, menjadi peluang emas bagi pihak asing untuk lebih leluasa melakukan misiblack flight (penerbangan gelap). Mereka tahu, bila pada tanggal-tanggal tertentu kekuatan ‘interceptor’ TNI AU berkurang. Adanya elemen Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) pastinya dapat mengelimir misi black flight yang akan masuk ke wilayah-wilayah obyek vital. Tapi tetap saja, elemen Kohanudnas yang utama adalah jet buru sergap untuk mengadakan tindakan sebelum black flight bertindak lebih jauh.
Black Flight
Sepanjang sejarah eksistensi hanud di Tanah Air, patut disyukuri ancaman yang dihadapi masih sebatas munculnya beberapa kali penerbangan gelap (black flight). Memang banyak diantara black flight berhasil dihadang oleh jet buru sergap TNI AU, tapi beberapa momen black flight lainnya hanya berhasil ditangkap oleh satuan radar TNI AU tanpa bisa direspon lebih lanjut. Umumnya black flight terjadi di wilayah sengketa atau konflik. Dalam beberapa laporan, black flight atau penerbangan tanpa izin kerap terdeteksi di Timor Timur (sekarang Timor Leste), pasa masa pra dan paska referendum tahun 1999. Black flight juga terlihat saat konflik horizontal di Ambon, Maluku.
Black flight tak melulu berwujud pesawat jet tempur yang berkecepatan supersonic, tapi bisa juga pesawat sipil, atau bahkan diindikasi juga oleh jenis helikopter. Umumnya pola hadirnya helikopter bisa terendus dari pantauan kecepatan dan manuver yang terlihat dari layar radar. Sumber dari Majalah Angkasa edisi Februari 2009 menyebutkan, sejak tahun 2006 kehadiran black flight cenderung terus meningkat, di tahun 2006 tercatat Lasa (laporan sasaran) tidak dikenal berjumlah 18 kali, tahun 2007 meningkat menjadi 23 kali, dan di tahu 2008 meningkat lagi menjadi 26 kali, dengan perincian 10 kali pelanggaran wilayah kedaulatan dan 16 kali pelanggaran yang bersifat mengancam wilayah kedaulatan.
Jenis-jenis pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah udara nasional diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu pelanggaran wilayah udara nasional, pelanggaran air defence identification zone, dan laporan sasaran tidak dikenal (Lasa X)/black flight. Semenjak tahun 2009 hingga Juni 2010, terjadi 23 kali pelanggaran kedaulatan pada wilayah udara nasional. Diantara jenis pelanggaran yang ada, pelanggaran black flight adalah yang paling sering terjadi (11 kali).
Dari laporan diatas bisa disimpulkan secara pihak asing kian berani melintasi ruang udara RI. Meski sering disambangi black flight, hingga kini tak ada satupun insiden yang dapat ditaklukan oleh sistem arhanud TNI. Tapi ada beberapa kejadian yang cukup menarik antara hadirnya sosok black flight dan keberadaan rudal darat ke udara di Tanah Air.
Seperti pada tahun 60-an, di masa perjuangan operasi Trikora, rudal SA-2 sebagai sistem pertahanan udara lapis kedua (areal defence) setelah pesawat tempur, pernah sekali waktu hampir digunakan untuk melibas target black flight yang diketahui sebagai pesawat intai U-2 Dragon Lady yang tengah melintas di Teluk Jakarta. Awak rudal SA-2 yang masuk skadron peluncur 102 berhasil mendeteksi U-2 dan kemudian melaporkan ke Panglima Kohanud. Oleh panglima diteruskan kepada presiden lewat jalur “telepon merah“ untuk menunggu perintah selanjutnya. Sementara operator radar sudah mengunci posisi U-2. Kalau Bung Karno ada di tempat ketika telepon berdering dari Panglima Kohanud, tidak seorang pun bisa membayangkan. Pilihannya memang bisa tembak atau tidak.
Rudal SA-2
Terlepas dari pertimbangan politik, saat itu bisa hampir dipastikan rudal hanud SA-2 milik TNI mampu menjatuhkan U-2. Hal ini berkaca pada kejadian 1 Mei 1960, dimana SA-2 milik Uni Soviet berhasil menembak jatuh U-2 pada ketinggian 50.000 kaki. Berikutnya ada lagi informasi jatuhnya U-2 akibat sambaran SA-2 pada konflik Kuba vs Amerika Serikat di bulan Oktober 1962.
Gambaran diatas adalah situasi pada era 60-an, pertanyaannya bagaimana kesiapan sistem pertahanan udara kita saat ini?

KRI Irian : Monster Laut Kebanggaan Indonesia


KRI Irian
KRI Irian
Sebagai bangsa maritim, sudah seyogyanya kita memiliki angkatan laut yang mumpuni. Tidak hanya bicara soal kualitas dan kuantitas persenjataan, tapi sudah sepatutnya kita mempunyai arsenal persenjataan yang bisa menggetarkan nyali lawan. Hal inilah yang dahulu begitu dibanggakan bangsa Indonesia di era tahun-60an. Selain punya armada angkatan udara yang terkuat se Asia Tenggara, Angkatan Laut (TNI-AL) dikala itu memiliki kapal perang tipe penjelajah ringan buatan Uni Soviet.
Hingga kini pun belum ada satu negara di Asia Tenggara yang pernah memiliki kapal penjelajah selain Indonesia. Kapal penjelajah legendaris itu adalah KRI Irian, yang sengaja didatangkan pemerintah Indonesia dalam rangka pembebasan Irian Barat (Papua). Berikut petikan profil KRI Irian yang diperolah dari sumber wikipedia.org.
Merian kaliber 6 inchi, total ada 12 meriam dengan 4 turret
Merian kaliber 6 inchi, total ada 12 meriam dengan 4 turret
KRI Irian adalah Kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan kode penamaan soviet Project 68-bis. Kapal jenis ini adalah Kapal Penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet, 13 kapal diselesaikan sebelum Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali). Kapal ini adalah versi pengembangan dari Penjelajah Kelas Chapayev.
Kapal ini dibuat di Admiralty Yard, Leningrad.Peletakan lunas pertama dilakukan pada tanggal 9 Oktober 1949, kapal diluncurkan pada tanggal 17 September 1950, dan pertamakali kapal dioperasikan pada tanggal 30 Juni 1952
Pada 11 Januari 1961 Pemerintah Soviet mulai mengeluarkan instruksi kepada Central Design Bureau #17 untuk memodifikasi Ordzhonikidze supaya ideal beroperasi di daerah tropis. Modernisasi skala besar dilakukan untuk membuat kapal ini bisa beroperasi pada suhu +40°C, kelembapan 95%, dan temperatur air +30°C.
Tetapi perwakilan dari Angkatan Laut Indonesia yang kemudian mengunjungi kota Baltiisk menyatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk menanggung biaya proyek sebesar itu. Akhirnya modernisasi dialihkan untuk instalasi genset diesel yang lebih kuat guna menggerakkan ventilator tambahan.
Dalam observasi teleskop
Dalam observasi teleskop
Pada 14 Februari 1961 Kapal ini tiba di Sevastopol dan pada 5 April 1962 kapal ini memulai ujicoba lautnya. Pada saat itu Kru Indonesia untuk kapal ini sudah terbentuk dan ada di atas kapal. Mekanik kapal ini Bapak Yatijan, di kemudian hari menjadi Kepala Departemen Teknik ALRI. Begitu juga banyak dari pelaut yang lain, di kemudian hari banyak yang mampu menduduki posisi penting.
Datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963. Tidak pernah Uni Soviet menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia. ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya, belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error / coba-coba. Pada November 1962 tercatat sebuah mesin diesel kapal selam rusak karena benturan hirolis saat naik ke permukaan, sebuah destroyer rusak dan 3 dari 6 boiler KRI Irian rusak. Suhu yang panas dan kelembapan tinggi berefek negatif terhadap armada ALRI, akibatnya banyak peralatan yang tidak bisa dioperasikan secara optimal. Di lain pihak kehadiran kapal ini membuat AL Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat.
Kapal penjelajah sejenis KRI Irian, milik AL Rusia
Kapal penjelajah sejenis KRI Irian, milik AL Rusia
Pada 1964 Kapal Penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Vladivostok untuk perbaikan. Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan. Mereka juga tertarik dengan sedikit modifikasi yang dilakukan ALRI yaitu mengubah ruang pakaian menjadi ruang ibadah (sesuatu yang tidak mungkin terjadi di negara komunis).
Setelah perbaikan selesai pada Agustus 1964 kapal menuju Surabaya dengan dikawal Destroyer AL Soviet. Setahun kemudian (1965) terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah praktis berada di tangan Soeharto. Perhatian Soeharto terhadap ALRI sangat berbeda dibandingkan Sukarno. Kapal ini dibiarkan terbengkelai di Surabaya, bahkan terkadang digunakan sebagai penjara bagi lawan politik Soeharto.
Terdapat beberapa versi tentang riwayat KRI Irian setelah peristiwa G30S.
Versi pertama menyebutkan bahwa pada tahun 1970, KRI Irian sudah sedemikian parah terbengkalai hingga mulai terisi air. Tidak ada orang yang peduli untuk menyelamatkan Kapal Penjelajah ini. Sehingga pada masa Laksamana Sudomo menjabat sebagai KSAL maka KRI Irian dibesituakan (scrap) di Taiwan pada tahun 1972 dengan alasan kekurangan komponen suku cadang kronis.
Sebagian kini ditenggelamkan untuk biota laut
Sebagian kini ditenggelamkan untuk biota laut
Versi kedua, menurut Hendro Subroto, kapal perang yang dibuat hanya empat buah ini di jual ke Jepang setelah persenjataannya dipreteli. “Padahal di Tanjung Priok masih terdapat dua gudang suku cadang. Tapi karena perawatan sebelumnya di tangani orang Rusia, selepas Gestapu, kita tidak punya teknisi lagi,” menurut Hendro.
Lapisan baja Pelindung
Dalam satuan mm:
* Sabuk lapis baja utama : 100 mm
* Buritan : 32 mm
* Dek : 50 mm
* Rumah Dek : 130 mm
* Tempurung meriam utama : 175 mm
Peralatan Elektronik
* Radar:
o Radar Pencari udara Gyus-2
o Radar pencari permukaan laut Ryf
o Radar navigasi Neptun
* Sonar:
o Tamir-5N dipasang di hull
* Lain-lain:
o Machta ECM (electronic Counter Measures)
Senjata artileri KRI Irian
Senjata utama dari KRI Irian adalah buah 4 turret, dimana setiap turret berisi 3 meriam berukuran 6 inchi. Sehingga total ada 12 meriam kaliber 6 inchi di geladaknya.[2]
Pemandanagn lain dari RI Irian.
* 10 Tabung Torpedo anti-Kapal selam kaliber 533 mm
* 12 Buah Kanon tipe 57 cal B-38 Kaliber 15.2 cm (6 depan, 6 Belakang)
* 12 Buah Kanon ganda tipe 56 cal Model 1934 6 (twin) SM-5-1 mounts Kaliber 10 cm
* 32 Buah Kanon multi fungsi kaliber 3,7 cm
* 4 Buah triple gun Mk5-bis turrets kaliber 20 mm (untuk keperluan anti-Serangan udara)
Tenaga penggerak
Sebagai tenaga penggerak, KRI Irian mengandalkan 2 buah turbin uap TB-72 yang mendapat pasokan uap dari 6 buah Pendidih KV-68 dan disalurkan melalui 2 buah shaft.
Tenaga total yang tersedia adalah sekitar 110.000 hp sampai 122.000 hp pada kedua shaft, tenaga ini mampu membuat kapal 13.600 ton ini mencapai kecepatan maksimum 32,5 knot. Sedangkan jarak maksimum yang bisa ditempuh adalah 9000 mil laut dengan kecepatan konstan 18 knot.[2]
Jumlah awak kapal
Kapal ini dapat memuat 1.270 awak kapal, termasuk 60 orang perwira, 75 perwira pengawas, 154 perwira pertama.